info lowongan kerja
Senin, 01 Desember 2008
Besok Vonis, Mahfud Lega Jatim Kondusif

JAKARTA - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sengketa pemilihan gubernur (pilgub) Jatim memang baru dibacakan besok mulai pukul 10.00 WIB. Tapi, Ketua MK Mahfud M.D. kemarin sudah mewanti-wanti pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji) dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) serta pendukungnya untuk siap menerima kenyataan.

Menurut Mahfud, putusan MK bersifat final dan mengikat. Pihak yang bersengketa dan pihak terkait diharapkan menerima vonis MK dengan sportif. ''MK memberikan putusan yang adil dan jujur berdasar fakta dan bukti-bukti hukum selama persidangan,'' ujar Mahfud di gedung MK kemarin.

Karena telah membawa ke ranah MK, kedua pihak yang bersengketa, Kaji (pemohon) dan KPU Jatim, diharapkan bisa menerima apa pun putusan MK. Selain itu, Karsa sebagai pihak terkait harus menerima apa pun vonis MK. Siap kalah siap menang seperti yang sudah mereka ikrarkan harus dijunjung tinggi agar ''pesta'' ini benar-benar berakhir damai.

Mahfud juga menegaskan, putusan sengketa pilgub Jatim akan mengedepankan independensi MK. Itu untuk menepis penilaian banyak kalangan yang menuding dirinya tidak netral. ''Keputusan MK harus bisa diterima karena keputusannya mengikat,'' tegasnya.

Menjelang pembacaan vonis, Mahfud mengimbau para pendukung Kaji dan Karsa mengendurkan ketegangan. ''Sidang sengketa pilkada Jatim sudah selesai. Siap diucapkan Selasa besok. Kami mengimbau tidak perlu ada gontok-gontokan untuk memengaruhi yang benar versi ini atau versi itu. Majelis hakim sudah mempunyai standar penilaian sendiri yang bisa dipertanggungjawabkan,'' katanya.

Menteri pertahanan pada era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengaku lega. Sebab, saat memantau di beberapa daerah Jatim, khususnya di pesisir utara dan kawasan yang lebih dikenal dengan daerah tapal kuda, termasuk Pulau Madura, kondisi di daerah basis massa NU itu sangat kondusif dan siap menerima apa pun putusan MK. ''Yang sekarang ramai hanya di Jakarta dan di koran saja,'' katanya.

Mahfud meminta pihak Kaji, Karsa, dan semua pihak membantu menciptakan kondisi psikologis yang baik bagi masyarakat Jawa Timur. ''Saya jamin MK bekerja sangat hati-hati dan dengan pertimbangan yang mendalam,'' kata pria kelahiran Sampang, Madura, 13 Mei 1957, itu.

Menyikapi hubungan baiknya dengan Khofifah dan Saifullah Yusuf, Mahfud punya strategi untuk menjaga sikap netral dan independensinya. Misalnya, Mahfud memilih menghentikan kontak dengan kedua sahabatnya yang pernah satu wadah di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. ''Supaya (masyarakat, Red) tidak mengira yang tidak-tidak. Saya sendiri sudah mengirim pesan lewat SMS (short message service) kepada Ipul (Saifullah Yusuf) maupun Khofifah,'' katanya.

Dalam SMS-nya, Mahfud berpesar agar Khofifah dan Saifullah Yusuf menerima dengan baik putusan MK. ''Intinya, saya meminta mereka sportif dan siap menerima apa pun putusan MK,'' kata Mahfud. (yun/el)